Dari ustadz Nuzul :
Diantara yg menunjukkan pentingnya pembahasan mengenai akhlaq adalah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:
(albirr adalah akhlaq yg baik…) Hadits yg mulia ini mununjukkan bahwa beradab kpd ALLOH سبحانه وتعالى & beriman kepada-Nya serta beribadah hanya kepada-Nya termasuk ke dalam akhlaq yg mulia karena kata “albirr” mencakup seluruh ketaatan kpd ALLOH سبحانه وتعالى baik amalan hati/batin maupun amalan zhahir/anggota badan sbagaimana firman ALLAH سبحانه وتعالى:
(Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan(albirr), akan tetapi sesungguhnya kebajikan(albirr) itu adalah beriman kepada ALLAH, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dlm peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa) QS albaqarah 177,
ayat ini menjelaskan bahwa albirr meliputi rukun-rukun iman,ibadah seperti shalat dan berbuat baik kepada manusia & makhluk.
Inilah makna perkataan ‘Aisyah (akhlaq Nabi adalah alquran) HR ahmad, maksudnya Nabi beradab dengan adab alquran, mengerjakan seluruh perintah ALLOH سبحانه وتعالى &menjauhi larangan-Nya, maka ‘Aisyah menjadikan beramal dgn alquran sebuah akhlaq yg mulia.
Inilah makna akhlak yang dipahami salafusshalih (shahabat,tabiin,tabi’ut tabi’in), mereka membagi akhlak menjadi 2:
1.Akhlak kepada ALLAH
2.Akhlak kepada makhluk
Berangkat dr makna akhlak ini,kita mengetahui bhw barang siapa yg selalu berbuat baik kepada manusia & gemar membantu sesama tetapi ia melakukan kesyirikan atau ia tidak mengerjakan shalat atau ibadah yang lainnya maka dia belum memiliki akhlak yang mulia, dia tidak berakhlak kepada Rabbnya & ALLAH-lah dzat yang paling berhak untuk dipersembahkan dengan akhlak yang mulia, bukankah Dia yang telah menciptakan kita? Dia yang telah memberikan kita rizki? Dia yg telah memberikan kita kebahagian & kesempatan menghamba kepada-Nya di dunia ini? Marilah kita menjadi hamba yang berakhlak kepada Rabbnya & menjadi manusia yang berakhlak kepada sesama.
(disarikan dr penjelasn Ibn rojab dlm jamiil ulum & ibnl qoyyim dlm tahdzibissunan dgn perubahan redaksi)
Komentar Terbaru