Kumpulan Tulisan di Group BBM As Sunnah 9 & 14

Archive for the ‘Fawaidh’ Category

Balaslah Kejelekan dengan Kebaikan

Oleh Ustad Kholid Syamhudi, Lc

Balaslah kejelekan dengan kebaikan.
…………………………………………………….

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35)

Sahabat yg mulia, Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.”

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa.”

…………………………………………………………..
Faedah ilmu dariTafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/243, Ibnu Katsir, Muassasah Qurthubah, cetakan pertama, tahun 1421 H

Sebuah Nasehat dari seorang Alin Robbani

Oleh Ustad Kholid Syamhudi, Lc

Sebuah nasehat dari seorang ‘alim robbani:

Ketahuilah, mentaati Allah سبحانه وتعالى dan Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم serta menjadikan keduanya sebagai hakim dalam memutuskan perselisihan adalah sebab seseorang mendapatkan kebagahagiaan di dunia dan di akhirat. Jika seseorang merenungkan berbagai kejadian di alam ini dan mencermati berbagai kerusakan yang timbul, pastilah ia tahu bahwa sebab kerusakan di muka bumi ini terjadi karena menyelisihi seruan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan keluar dari ketaatan padanya. Sebaliknya, segala kebaikan yang muncul di muka bumi ini ada karena sebab ketaatan pada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Begitu pula berbagai bencana dan siksaan di akhirat kelak, itu semua terjadi karena menyelisihi seruan. Oleh karenanya, segala kerusakan di dunia dan akhirat disebabkan karena menyelisihi perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Seandainya seluruh manusia menaati Rasul dengan melakukan ketaatan dengan sebenar-benarnya, niscaya tidak akan ada satu pun kerusakan di muka bumi. Inilah yang sering kita saksikan pada berbagai musibah dan bencana yang terjadi di muka. Semua kejelekan, kerusakan dan kesusahan itu terjadi pada diri hamba karena penyelisihannya terhadap seruan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Jika seseorang betul-betul mentaati beliau dalam ajakannya, maka ia termasuk orang-orang yang akan mendapatkan rasa aman dan mendapatkan keselamatan.
Jadi, dari penjelasan di atas telah diketahui bahwa berbagai kerusakan di muka bumi dan di akhirat nanti, itu semua disebabkan oleh kejahilan (kebodohan) terhadap ajaran Rasul صلى الله عليه وسلم dan enggan mengamalkan ajarannya padahal telah ia ilmui.

Dari sini diketahui bahwa tidak akan ada keselamatan dan kebahagiaan selain dengan berusaha keras mengilmui ajaran Rasul صلى الله عليه وسلم dan mengamalkannya. Kemudian untuk menyempurnakan kebahagiaan tersebut ditambah dengan dua amalan yaitu: *mendakwahkan ilmu tadi pada orang lain
*dan bersabar dan bersungguh-sungguh dalam mendakwahkannya.

Demikian pen

Hadits “Orang-orang yang Mendapatkan Manisnya Iman ….”

Hadits “Orang-orang yang Mendapatkan Manisnya Iman ….”

Oleh Ustadz Mahfudz Umri

Nabi bersabda: “Tiga perkara siapa saja berada di dalamnya akan mendapatkan manisnya iman yaitu: menjadikan Alloh dan RasulNya yang paling dicintai dibanding yang lain,  mencintai seseorang karena Alloh dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dilempar ke dalam api neraka” HR.Bukhori kitaabul imaan bab halaawatauliimaan dari Anas

Fawaaid:
1. Mencintai Alloh dan RasulNya melebihi segalanya

Cinta ada dua macam:
a. Cinta yg sifatnya ibadah dan yg bukan ibadah
b. Cinta ibadah konsekuensinya penghinaan dan pengagungan

* ‎ Menghinakan diri dan mengagungkan yg yg dicintai
* ‎ Barangsiapa yg memalingkan cinta seperti ini kepada selain Alloh hukumnya syirik

2. Cinta yang bukan ibadah ada beberapa macam:

a. Maksud cinta yang bukan ibadah ialah secara dzatnya

Pertama: cinta karena Alloh سبحانه وتعالى seperti mencintai para Nabi, Rasul, Siddiqin, syuhada’ dan orang2 shalih, mencintai mereka krn mengharap cintanya Alloh. Atau mencintai suatu amalan krn Alloh seperti sholat, zakat dll maka ini mengikuti cinta jenis pertama di atas yaitu cinta اَللّهُ سبحانه وتعالى

Kedua: cinta kasih sayang seperti cinta kepada anak, orang2 lemah

Ketiga: cinta penghormatan dan pengagungan tapi bukan termasuk peribadatan yang menyebabkan kesyirikan, seperti cinta kepada orang tua, orang alim dan orang2 baik

Keempat: cinta tabi’i seperti suka sama makanan, minuman,pakaian dll

Yang paling mulia diantara keempat jenis cinta ini adalah yang pertama
Tiga yang terakhir hukumnya mubah kecuali jika dibarengi dengan niat ibadah maka menjadi ibadah yang berpahala

‎ Perkara ini dijelaskan Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dlm al-Qaululmufiid ‘alaa kitaabittauhiid bab firman Alloh QS: al-Baqarah: 165

Adapun mencintai seseorang karena Alloh maksudnya mencintainya krn agamanya bukan krn kedudukannya atau hartanya seperti mencintai orang2 shalih

‎ Lawan cinta adalah benci, diantara fawaidnya adalah benci krn Alloh yaitu membenci seseorang krn kebatilannya seperti benci kpd orang kafir, ahli bid’ah dan pelaku maksiat.

Kebencian ini tidak menghalangi seseorang untuk mendakwahinya dengan cara hikmah, nasehat yang baik dan debat yang baik QS: 16:125
Perkara2 yang memperkuat kecintaan kita krn Alloh diantaranya:

Pertama: mengabarkan kepada orang yang kita cintai dengan mengatakan aku mencintaimu krn Alloh. HR.Bukhori dalam al-Adaabulmufrad, Abu Daud dan at-Tirmidzi

Kedua: menebarkan salam. HR.Muslim

Ketiga: saling memberi hadiah. HR.Bukhori dlm al-Adabulmufrod dihasankan oleh syaikh Salim

Keempat: saling berkunjung HR.al-Bazzaar dan at-Tabrani dari Abu Hurairah, sahiihul jaami’ asshaghir no.3568
‎ ‎
Kelima: tidak berlebihan dlm mencintai. HR.at-Tirmidzi dari Abu Hurairah shahiihuljaami’asshaghiir no.178

Keenam: menjaga ketaatan dn meninggalkan maksiat. HR.Bukhori dn Muslim dari Abu Hurairah

KEUTAMAAN CINTA dan BENCI KARENA ALLOH TA’AALA:

Pertama:mendatangkan kecintaan Alloh kpd keduanya. HR.Muslim

Kedua:berada dalam naungan ‘Arsy Alloh pd hari tdk ada naungan kecuali naunganNya.HR.Muslim

Ketiga: pada hari kiamat diletakkan di atas mimbar2 yang terbuat dari cahaya. HR.at-Tirmidzi dan Ahmad dengan sanad yang sahih

Keempat: tidak memiliki rasa takut dan sedih.HR.Ibn Hibban dari Abu Hurairah- hasan-

Kelima: mendatangkan manisnya iman. HR.Ahmad,al-Hakim dll-hasan-

‎ Keenam: termasuk yg menyempurnakan iman. HR.Abu Daud dan at-Tirmidzi

‎ Ketujuh: jalan menuju surga. HR.Muslim

‎ Insyaallah kita sambung .. Ya Alloh berikan kpd kami ilmu yg bermanfaat,rizki yg baik dan amal yg diterima
‎ ”Jadikan kami ya Alloh orang2 yg bersaudara karena Engkau”

Cinta Kholifah Ali rodhiAlloohu anhu terhadap Abu Bakar & Umar rodhiAlloohu anhuma

Dari ust Nuzul juga :

Tahukah engkau wahai saudaraku bahwa ali bin abi thalib menikah lagi setelah fatimah meninggal dunia,diantaranya:
dgn laila binti mas’ud dan dari rahimnya ali dikaruniai 2orang anak dan salah 1nya diberi nama abu bakar.
dan dgn ummu habib dan dari rahimnya ali dikaruniai 2orang anak dan salah satunya beliau beri nama umar.
mungkin ada yg bertanya:apa faidahnya mengetahui fakta ini?
jwb: fitrah manusia mengatakan seseorang memberi nama anaknya dgn nama yg ia sukai,kagumi,cintai bukan dengan nama yg ia benci apalagi musuh besarnya yg kafir&terlaknat.
ini adalah fakta penting yg menunjukkan betapa dalamnya cinta ali bin abi thalib kpd abu bakar&umar.maka apakah masih layak/ pantas seseorang mengaku mencintai ahlul bait&loyal dgn ali bin abi thalib tp ia mencela,mengkafirkan bahkn melaknat orang yg sangat dicintai oleh ali bin abi thalib(abu bakar dan umar)?! Smg ALLAH memberikan hidayah kpd qt semua

………………..