Kumpulan Tulisan di Group BBM As Sunnah 9 & 14

Archive for the ‘Kisah’ Category

Sirah Nabawi

Oleh Ustadz Badrusalam

Nasab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Beliau dilahirkan pada nasab yang paling mulia. Imam Muslim meriwayatkan dari Watsilah bin Al Asqa’ bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memilih dari anak Ibrahim adalah Isma’il dan memilih dari anak Isma’il Kinanah dan memilih dari anak Kinanah Quraisy dan memilih dari Quraisy banu Hasyim dan memilih aku dari banu Hasyim”.
Abu Sufyan ketika ditanya oleh Heraklius: “Bagaimana nasab Nabi itu di antara kalian? Abu Sufyan menjawab: “Ia adalah orang yang paling mulia nasabnya di antara kami”. Heraklius berkata: “Demikianlah para Rasul, diutus pada nasab yang paling mulia dari kaumnya”. (Bukhari).

Beliau bernama Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilaab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan ia termasuk keturunan Isma’il tanpa ragu.
Nabi bersabda: “Aku dilahirkan dari pernikahan dan tidak dilahirkan dari perzinaan, dari semenjak Adam sampai ibuku melahirkanku, dan sedikitpun aku tidak terkena dari sifah (zina) jahiliyah”. (Shahih jami’ 3218).

Fawaid
1. Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada nasab yang paling mulia di kaumnya, demikian pula para Nabi.
2. Ibnu Qayyim berkata: “Maksud yang diinginkan adalah bahwa Allah telah memilih dari setiap jenis makhluk yang paling baiknya, dan menghususkannya utk diriNya tanpa yang lainnya, karena Allah Ta’ala thayyib dan tidak menerima kecuali sesuatu yang thayyib”. (Zaadul ma’ad 1/65).
3. Hikmah diutusnya beliau pada nasab yang paling mulia diantaranya adalah karena syariat dan risalah ini adalah mulia maka amat sepadan dengan nasab yang mulia, sehingga terkumpul kepada beliau semua bentuk kemuliaan.
4. Diantara hikmahnya juga bahwa jiwa manusia lebih condong kepada orang yang sangat mulia nasabnya, menghormati dan memuliakan mereka.

Ibnu Hajar & orang Yahudi

Dari cak lutfie dari Al Ustadz Muhtarom dengan redaksi yang semakna:

Dikisahkan, suatu hari Ibnu Hajjar Rahimahullah berjalan-jalan di sekitar kediamannya yg megah dan luas serta indah, tiba-2 bertemu dg seorang yahudi yg menjual minyak keliling. Mengetahui didepannya seorang ahli ilmu yg terkenal dikalangan ummat muslim yg dijuluki ‘hakimnya para hakim’, sang penjual minyak Yahudi tsb tdk menyia-nyiakan kesempatan utk diajak berdebat. Yahudi: Wahai Ibnu Hajjar, apakah nabimu pernah bersabda bhw dunia bagai penjara/kesengsaraan bagi muslim, dan surga bagi org kafir.? Ibn Hajjar: Iya betul, hadist tersebut sahih, memangnya kenapa?. Yahudi: Skrg engkau lihat sendiri, keadaanmu yg muslim jauh lebih seperti surga dibanding saya yg seperti penjara?. Ibnu Hajjar: Hadist tsb sahih, dan sesuai dg kondisi kita saat ini. Yahudi: saya tdk bisa mengerti jalan pikiran anda. Ibnu Hajjar: Begini, kondisi buruk yg engkau alami di dunia ini, sangatlah jauh lebih nikmat jika dibandingkan di akhirat kelak, karena kekafiranmu, sedangkan kondisi kami yg seperti ini tidak akan bisa mengalahkan keadaan di surga yg penuh dg kenikmatan tiada banding sebagaimana di dunia. Ingatlah kekafiran telah menyebabkan terkuncinya pintu surga bagimu, dan keimanan telah membuka pintu surga bagi seorang muslim.
Wallohualam

kisah sopir & Imam Masjid

Diangkat dari sebuah tabloid Islam di London, Inggris.

Seorang imam masjid di London, setiap hari pergi pulang dari rumahnya ke masjid dengan mengendarai bus umum. Ongkos bus tersebut dibayar pakai kartu (card), atau langsung ke sopir karena bus tidak memiliki kondektur. Setelah bayar, baru kemudian cari tempat duduk kosong.

Sang imampun bayar ongkos pada sopir lalu menerima kembalian, sebab hari itu ia tidak punya uang pas… baru kemudian duduk di bangku belakang yg kosong.

Di tempat duduknya dia menghitung uang kembalian dari sopir yg ternyata lebih 20 sen. Sejenak iapun terpikir.. uang ini dikembalikan atau tidak yah..? Ah cuma 20 sen ini… ah dia (sopir) orang kafir ini… atau aku masukin saja ke kotak amal di masjid…??

Setelah sampai di tempat tujuan, ia pun hendak turun bus dengan berjalan melewati sopir bus tersebut. Dalam hatinya masih bergejolak atas uang 20 sen itu, antara dikembalikan atau tidak. Namun ketika sampai di dekat sopir, spontan iapun mengulurkan 20 sen sambil berkata: “Uang kembaliannya berlebih 20 sen”.

Tanpa disangka tanpa dinyana.. sopir itu mengacungkan jempol seraya berkata: “Anda berhasil..!!!”

“Apa maksud anda..?” Tanya imam masjid.
“Bukankah anda imam masjid yang di sana tadi?” Tanya sopir.
“Betul” jawabnya
Lantas sopir itu berkata…
“Sebenarnya sejak beberapa hari ini saya ingin datang ke masjid anda untuk belajar dan memeluk Islam.. tapi timbul keinginan di hati saya untuk menguji anda sebagai imam masjid, apa benar Islam itu seperti yang saya dengar: jujur, amanah dan sebagainya. Saya sengaja memberikan kembalian berlebih dan anda berhasil. Saya akan masuk Islam”. Kata sopir tersebut..

Alangkah tercengangnya imam masjid tersebut, sambil beristighfar meyesali apa yg dipikirkannya tadi. Hampir saja ia kehilangan kepercayaan hanya dengan uang 20 sen itu. Astaghfirullah…

Semoga jadi pelajaran buat kita untuk sentiasa bersikap sebagai seorang muslim sejati di mana saja, kapan saja dan di hadapan siapa saja…